TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK PADA SWAMEDIKASI NYERI DI KELURAHAN HINEKOMBE DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA TAHUN 2018

https://doi.org/10.47539/gk.v10i2.64

Authors

  • Ronaldo Brian Persulesi Poltekkes Kemenkes Jayapura
  • Brechkerts Lieske Angruni Tukayo Poltekkes Kemenkes Jayapura https://orcid.org/0000-0003-3720-9329
  • Pratiwi Soegiharti Poltekkes Kemenkes Jayapura

Abstract

Swamedikasi merupakan sebuah tahap pembangunan kesehatan dimana setiap orang memiliki hak dalam menentukan kualitas selfcare-nya sehingga dapat memanajemen keuangan sendiri. Dengan swamedikasi, keluhan dapat diatasi dan di tanggulangi secara cepat dan efektif tanpa memerlukan konsultasi medis. Obat-obatan yang dijual secara bebas di kios-kios memudahkan masyarakat memperoleh obat untuk melakukan tindakan swamedikasi. Namun bila tidak dilakukan secara benar justru menimbulkan masalah baru yaitu tidak sembuhnya penyakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan ketepatan penggunaan obat analgetik pada swamedikasi nyeri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah dengan metode accidental sampling. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 orang, data dikumpulkan menggunakan kuesioner di kelurahan Hinekombe pada bulan April-Mei 2018. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa dari 96 responden, didapatkan data demografik responden paling banyak berasal dari kelompok umur 17 – 25 tahun dan > 25 tahun (35 %), berjenis kelamin perempuan (59%), dengan pendidikan terakhir SMA (54 %), dan tidak bekerja (68 %). Untuk hasil pengukuran tingkat pengetahuan tentang swamedikasi, responden memiliki tingkat pengetahuan cukup (48%). Untuk tindakan swamedikasi, 43 % responden memilih membeli obat di apotik, 55% obat yang dipilih yaitu asam mefenamat. Berdasarkan ketepatan tindakan swamedikasi, 67% responden telah meminum obat penghilang nyeri dengan frekuensi minum obat yang tepat, dan telah tepat dalam memilih obat. Perlu diadakan seminar atau penyuluhan kepada masyarakat tentang swamedikasi dan ketepatan penggunaan obat agar meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga lebih berhati-hati melakukan tindakan swamedikasi

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Ronaldo Brian Persulesi, Poltekkes Kemenkes Jayapura

Mr. Persulesi was the former student of health Polytechnic Jayapura Department of pharmacy

Brechkerts Lieske Angruni Tukayo, Poltekkes Kemenkes Jayapura

Department of pharmacy

Pratiwi Soegiharti, Poltekkes Kemenkes Jayapura

Department of pharmacy

References

Asmoro, Kurnia. 2015. Hubungan Pengetahuan dengan ketepatan pemilihan obat pada swamedikasi batuk di masyarakat sukoharjo jawa tengah. Fakultas Farmasi Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Benny, N., 2009, Psikologi Kesehatan: Pengantar untuk Perawat ProfesionalKesehatan Lain Edisi 2. Alih Bahasa: Agung Waluyo. Editor Monica Ester. EGC : Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2010, Pedoman Pemantauan Terapi Obat, irektorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Fernandes, Beatrix. 2013. Studi Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Di Kabupaten Manggarai. Program studi Farmasi Universitas Surabaya. Skripsi

Galato, D., Galafassi, L.M, Alano, G.M., Trauthman, S.C.,2009. Responsible self medication : Review of the process of pharmaceutical attandence, Brazilian journal of pharmaceutical science, 45(4):p.625-633

Ikhda, Khullatil. 2016, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pasien Swamedikasi Obat Antinyeri Di Apotik Kabupaten Rembang. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta. Skripsi

Kozier. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta. EGC

Lukovic J, Miletic V, Pekmezovic T, Trajkovic P, Ratkovic N, Aleksic D, Grgurevic A, 2014. Self-Medication Practies and Risk Factors for Self-Medication among Medical Student in Belgrade, Serbia. Journal PLos-ONE, 9(12): 1-4

Meliala, L. dan Suryamiharja, A., 2007; Penuntun Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik; Edisi 2, Medikagama Press, Yogyakarta, hal. 40.

Notoadmojo S. 2013. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nursalam. 2010. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pradipta, Ivan. 2015. Hubungan Presepsi Terhadap Perilaku Swamedikasi Antibiotik. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. skripsi

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses & Praktek. Edisi 4. Vol 1 Jakarta : EGC

Pradono, J. dan Sulistyowati N. 2014. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Tentang Kesehatan Lingkungan, Perilaku Hidup Sehat dengan Status Kesehatan: Studi Korelasi pada Penduduk Umur 10-24 Tahun di Jakarta Pusat. Buletin penelitian system kesehatan, 17(1):89-95.

Sastramihardja, HS. 2010. Penggunaan Obat yang Rasional di Tempat Pelayanan Kesehatan, Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia, Majalah Kedokteran Indonesia.

Susi, A.K.,Yayi, S.P dan Biswaka, S., 2008. Perilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkrringan Kabupaten Sleman, Majalah Farmasi Indonesia.

Tjay, H. T dan Rahardja , K. 2010. Obat-obat Penting. Jakarta : Elex Media komputindo

Utaminingrum, W., Lestari, J. E., dan Kusuma, A. M.,2015. Pengaruh Faktor-Faktor Ssosiodemografi Terhadap Rasionalitas Penggunaan Obat Dalam Pengobatan Sendiri Pada Pasien Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Farmasains, 2(6); 258-288.

Published

2019-11-30

How to Cite

Persulesi, R. B., Tukayo, B. L. A., & Soegiharti, P. (2019). TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK PADA SWAMEDIKASI NYERI DI KELURAHAN HINEKOMBE DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA TAHUN 2018. GEMA KESEHATAN, 10(2), 61–69. https://doi.org/10.47539/gk.v10i2.64

Issue

Section

Research article