MODEL PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM PENGENDALIAN STUNTING PADA ANAK USIA 0-24 BULAN MELALUI PELATIHAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI

POSYANDU CADRE EMPOWERMENT MODEL TO CONTROL STUNTING IN CHILDREN AGED 0-24 MONTHS THROUGH ANTHROPOMETRIC MEASUREMENT TRAINING

https://doi.org/10.47539/gk.v15i2.426

Authors

  • Desi Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
  • Ayu Rafiony Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
  • Didik Hariyadi Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
  • Nopriantini Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
  • yanuarti petrika Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
  • Kristiana Yulianingsih MAN 1 Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

Abstract

Kekerdilan (stunting) pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita (Bawah Lima Tahun), sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Hal ini disebabkan karena kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak 1000 HPK. Pemberdayaan kader adalah strategi yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan serta mewujudkan kemandirian kader dalam melakukan peran dan fungsinya dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan kader posyandu dalam mendeteksi stunting bagi balita usia 0-24 bulan di Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan pendekatan one grup pre-test dan post-test. Sebelum perlakuan diberikan diberikan pre-test dan di akhir diberi post-test, jumlah sampel sebanyak 35 orang. Data diambil dengan menggunakan kuesioner dan lembar obsevasi. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh pemberdayaan kader posyandu melalui pendampingan ibu hamil terhadap keterampilan kader dalam pengendalian stunting bagi balita usia 0-24 bulan dengan nilai signifikan (p=<0,001).  Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan perbedaan pengetahuan kader tentang stunting sebelum dan sesudah pendampingan, dengan peningkatan rata-rata pengetahuan dari 72,0 menjadi 93,31. Keterampilan menentukan status gizi ibu hamil melalui pengukuran LILA juga meningkat signifikan (7,71 menjadi 19,43). Kader cukup baik dalam menentukan status anemia berdasarkan nilai HB ibu hamil setelah pelatihan (mean 9,71 menjadi 15). Pelatihan pengukuran penjang badan berpengaruh signifikan terhadap keterampilan kader dalam mengukur balita (p<0,001), dengan peningkatan kemampuan mendeteksi stunting dari 0% menjadi 100%.

Kata kunci: Balita, Model Pemberdayaan, Stunting

 

Stunting in children reflects the failure to thrive in children under five. So, the child becomes too short for his age. This is due to chronic malnutrition that occurs at 1000 HPK. Empowerment of cadres is a strategy used to increase the ability and realize the independence of cadres in carrying out their roles and functions in the development of public health. This study aims to determine the effect of empowering posyandu cadres in detecting stunting for toddlers aged 0-24 months in Desa Kapur, Sungai Raya District, Kubu Raya Regency. The research design used was experimental research using a one-group pre-test and post-test approach. Before the treatment, a pretest was given, and a posttest was presented at the end. The number of samples was as many as 35 people. Data were taken using questionnaires and observation sheets. The results of this study indicate that there is an effect of training in measuring body length using a lengthboard on the skills of cadres in taking measurements for toddlers aged 0-24 months with a significant value (p = <0.001). The research results indicate a difference in cadre knowledge about stunting before and after mentoring, with an average knowledge increase from 72.0 to 93.31. Skills in determining the nutritional status of pregnant women through LILA measurement also significantly improved (7.71 to 19.43). Cadres are proficient in determining anemia status based on pregnant women's HB values after training (mean 9.71 to 15). Activity measuring body length significantly influences cadre skills in measuring infants (p<0.001), with an increased ability to detect stunting from 0% to 100%.

Keywords: Empowerment Model, Stunting, Toddler

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Desi, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

Jurusan Promosi Kesehatan 

Ayu Rafiony, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

Jurusan Promosi Kesehatan 

Didik Hariyadi, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

Jurusan Promosi Kesehatan 

Nopriantini, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

Jurusan Promosi Kesehatan 

yanuarti petrika, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

Jurusan Promosi Kesehatan 

Published

2023-12-28

How to Cite

Desi, Ayu Rafiony, Didik Hariyadi, Nopriantini, petrika, yanuarti, & Kristiana Yulianingsih. (2023). MODEL PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM PENGENDALIAN STUNTING PADA ANAK USIA 0-24 BULAN MELALUI PELATIHAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI : POSYANDU CADRE EMPOWERMENT MODEL TO CONTROL STUNTING IN CHILDREN AGED 0-24 MONTHS THROUGH ANTHROPOMETRIC MEASUREMENT TRAINING. GEMA KESEHATAN, 15(2), 120–129. https://doi.org/10.47539/gk.v15i2.426

Issue

Section

Research article

Most read articles by the same author(s)