PELAKSANAAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS KOTA PEKANBARU RIAU
Keywords:
Demam Berdarah Dengue, Penyelidikan Epidemiologi, PuskesmasAbstract
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu upaya penanggulangan DBD tersebut adalah dengan melakukan penanggulangan kasus sebagai upaya pemutusan rantai penularannya. Meliputi: Penyelidikan Epidemiologi (PE) serta tindakan penanggulangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi dari aspek SOP (Standar Operasional Prosedur), ketenagaan (SDM), sarana, kompensasi dan penatalaksanaan program DBD. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Analisis dengan menggunakan analisis isi (content analysis). Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan penelusuran dokumen. Ada 6 orang informan yaitu: 2 orang Kepala Puskesmas, 2 orang Pemegang Program DBD, dan 2 orang Petugas Surveilans. Lokasi penelitian di Puskesmas Payung Sekaki dan Harapan Raya yang merupakan dua Puskesmas dengan kasus DBD tertinggi Tahun 2016 yaitu sebesar 145 dan 92 kasus, dengan jumlah kematian 1 orang untuk Payung Sekaki dan 1 orang Harapan Raya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas Payung Sekaki belum memiliki SOP, petugas PE belum berlatar pendidikan epidemiologi. Untuk buku catatan harian, senter, formulir PE sudah lengkap. Dalam pelaksanaannya juga sudah memiliki surat tugas dan Dana BOK (Bantuan Operasional Kegiatan). Sedangkan untuk Puskesmas Harapan sudah memiliki SOP tetapi baru diterbitkan 2016, petugas PE sudah berpendidikan epidemiologi, dibantu oleh pemegang Program DBD, untuk pemanfaatan dana menggunakan dana BOK. Masih tingginya angka DBD di kedua wilayah Puskesmas tersebut dikarenakan belum optimalnya penatalaksanaan manajemen dan prosedur penanganan DBD. Perlu kewaspadaan dini pada kasus ini, para pejabat dan pihak kesehatan terkait dapat diandalkan dengan cara pengembangan program kapasitas (capacity building) di bidang persepsi dan penilaian risiko (risk perception and risk assessment) terhadap kasus DBD ini.Downloads
References
Anis, F., Chriswardani, S. and Eka, F. Y. (2018) ‘Evaluasi Pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (P2Dbd) Di Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2018’, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(5), pp. 13–25.
Dianisya, E. et al. (2020) ‘Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Penyelidikan Penyakit DBD Di Puskesmas Kampar’, Jurnal Kesehatan Komunitas, 6(September), pp. 218–224.
Dinkes Kota Pekanbaru (2016) ‘Data DBD per Kelurahan di Kota Pekanbaru Tahun 2012 sampai dengan 2016’. Pekanbaru: Dinkes Kota Pekanbaru.
Ibrahim, I. A., Habibi, H. and Latifahanun, E. (2015) ‘Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Tingkat Puskesmas di Kota Makassar Tahun 2015’, Al-Sihah : Public Health Science Journal, 7(2), pp. 203–214.
Kemenkes (2003) ‘Kepmenkes RI No.1116/Menkes/SK/VIII/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan’, in Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes (2015) ‘Pedoman Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia’, in Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes (2016) ‘Petunjuk Teknis Implementasi PSN 3M-Plus dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik’, in Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Kemenkes RI.
Lende, S. O. (2012) ‘Analisis Terhadap Perencanaan Program Puskesmas Dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan DBD di Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang’, http://dinus.ac.id/, pp. 5–6.
P2PL, D. (2016) ‘Profil Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015’, in Ditjen P2PL. Jakarta: Dirjen Pencegahan & Pengendalian Penyakit.
Rahayu, T. (2012) ‘Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang 2 (Studi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah)’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 1(2), p. 18790.
Sari, D. P. (2018) ‘Evaluasi Surveilans Epidemiologi Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Puskesmas Pudakpayung Semarang Tahun 2018’, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala, 2(1), pp. 23–31.
Sitepu, F. Y., Suprayogi, A. and Pramono, D. (2010) ‘Evaluasi dan Implementasi Sistem Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Singkawang Kalimantan Barat 2010’, BALABA, 8(1), pp. 5–10. Available at: https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/blb/article/download/774/330.
Suciwati (2010) ‘Implementasi Kebijakan Pemerintah Mengenai Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Dalam Rangka Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di Kota Semarang’, ejournal stikestelogorejo, 4.
Sutrisno Edi (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Umbara, B. and Raviola (2020) ‘Analisis Pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue ( P2Dbd ) Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Bengkalis Kabupaten Bengkalis Tahun 2020’, PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(2), pp. 217–227.
Widyantari, N. W. S., Kardiwinata, M. P. and Suariyani, N. L. P. (2020) ‘Evaluasi Surveilans Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Bangli Tahun 2017’, Archive of Community Health, 5(1), pp. 33–42. doi: 10.24843/ach.2018.v05.i01.p05.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright Notice Authors who publish with Gema Kesehatan (GK) agree to the following terms: Authors retain copyright and grant Gema Kesehatan (GK) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License CC-BY-SA